Tumbuhkan Karakter Positif Anak Melalui Beternak
![]() |
source:baladena.id/ |
Oleh: Lailatus Syarifah
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap manusia. Pendidikan karakter merupakan salah satunya. Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian. Oleh karena itu, pendidikan karakter berperan penting pada bagaimana seseorang bersikap dan menjalani kehidupan mereka. Pendidikan karakter harus sudah diberikan semenjak anak manusia keluar dari rahim ibunya. Sebab, karakter yang mereka bawa sejak kecil akan menjadi watak dan kepribadiannya di masa depan.
Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Sehingga selain orang tua, anggota keluarga yang lain juga ikut berpengaruh pada anak. Terlebih lagi di masa pandemi ini pembelajaran tidak diperbolehkan secara tatap muka, akibatnya seluruh pembelajaran dilangsungkan di rumah, termasuk pendidikan karakter. Dalam hal ini orang tua menjadi sutradara atas terbentuknya karakter anak-anaknya. Ibarat sebuah pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi membantu anak-anak merasakan nilai-nilai yang baik, mau dan mampu melakukannya. Pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak anak usia dini karena pada usia dini karena sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyak cara untuk memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Salah satunya adalah dengan mengajarinya beternak kambing. Menggembala kambing adalah pekerjaan setiap rasul. Nabi Muhammad Saw. merupakan seorang penggembala kambing pada masa kecilnya. Menggembala kambing membutuhkan ketelatenan dan kesabaran tingkat tinggi, mulai dari memberinya makan, menggembala ke padang rumput, dan memasukkannya kembali ke kandang. Hal tersebut tentu tidak mudah, itulah sebab mengapa Allah memberikan gambaran kepada rasul-Nya, kira-kira begitulah yang akan dilakukan Rasul kepada umatnya.
Belajar Bertanggung Jawab
Memelihara kambing artinya anak-anak diberikan amanah untuk menjaga makhluk ciptaan Allah tersebut. Anak-anak harus memastikan bahwa kambing peliharaannya tidak kelaparan dan masuk kandang tepat pada waktunya. Dalam hal ini, anak tidak boleh dilepas begitu saja, orang tua harus tetap mengawal kemanapun anak membawa gembalaannya. Orang tua harus memberitahukan hal-hal teknis terkait penggembalaan kambing. Jangan sampai anak tidak diawasi dan melakukan semuanya sendiri. Orang tua juga harus menekankan kepada anaknya, kiranya apa saja yang harus mereka lakukan terhadap peliharaannya tersebut, dan konsekuensi apa yang didapat ketika mereka tidak mau menjalankannya. Hal tersebut jika dilakukan secara benar, maka akan dapat memupuk rasa tanggung jawab di dalam diri mereka.
Melatih Jiwa Kepemimpinan
Memelihara kambing juga dapat melatih jiwa kepemimpinan anak. Saat pagi hari mengeluarkan kambing dari kandangnya, saat memberi pakan kambing, saat memasukkan lagi ke kandang di sore hari kambing-kambing tidak selalu langsung menurut perintah tuannya. Ada kambing yang mudah menurut, tetapi ada juga menolak dan susah dikondisikan. Begitu juga saat memasukkannya ke kandang, terkadang kambing-kambing tidak segera menuju ke kandang. Melalui kegiatan ini anak-anak akan terlatih untuk senantiasa dapat memimpin, dapat mengatur kambing-kambingnya dengan cara-cara terbaik yang dia temukan agar kambing keluar masuk kandang dengan tertib. Jiwa kepemimpinan sangat baik diterapkan ke anak-anak karena sangat diperlukan seseorang ketika sudah terjun di masyarakat.
Melatih Kedisiplinan
Saat anak-anak diberi tanggung jawab untuk merawat sendiri kambing-kambingnya berarti juga belajar disiplin. Sikap ini dapat terlatih ketika anak memberi pakan kambing atau waktu mengeluarkan dan memasukkan kambing dari dan ke kandang.
Menguatkan Konsenterasi
Memelihara kambing juga dapat melatih konsenterasi anak. Saat anak-anak memberi makan kambingnya, atau ketika mengeluarkan serta memasukan kambing ke kandang, pikiran anak akan disibukkan dengan hal satu itu. Karena rasa tanggung jawab yang dimiliki anak terhadap kambing-kambing miliknya, maka dia akan memberi perhatian penuh. Pada saat seperti ini, anak akan terlatih untuk berkonsentrasi dan fokus pada satu hal. Dengan begitu anak akan terbiasa untuk dapat berkonsentrasi jika sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya saat belajar, maka akan hanya berfokus pada belajar.
Melatih Kesabaran dan Mengontrol Emosi
Memelihara kambing juga dapat membantu anak untuk mengontrol emosinya. Saat kambing-kambingnya sulit diatur, seketika mungkin akan membuat anak marah. Tetapi dengan bantuan arahan dari kita sebagai orang tua, membuat anak-anak memahami bahwa binatang adalah makhluk Tuhan yang tidak berakal, sehingga memang tidak mudah diatur. Untuk itu maka kita yang harus memahami bagaimana menyayangi binatang. Dengan begitu anak-anak akan berlatih kesabaran dan berlatih mengontrol emosi saat mereka menghadapi kambing-kambingnya. Hal ini akan melatih kesabaran dan kontrol emosi pada hal-hal lainnya.
Kepedulian terhadap Hak Milik
Manfaat lain memelihara kambing adalah kepedulian terhadap hak milik. Terkadang ada orang yang sama sekali tidak hafal terhadap barang-barang miliknya. Bahkan kadang ada juga yang tidak paham mana barang miliknya dan mana yang milik orang lain. Dengan memelihara kambing, anak akan terbiasa mengenali barang miliknya sendiri. Anak akan tahu mana kambingnya dan mana kambing orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk karakter anak, terutama peduli dan paham atas barang milik sendiri dan milik orang lain.
Komentar
Posting Komentar