Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Sebelum Kehilangan

Gambar
Bagaimana kabarmu, Rindu? Apa kabar mimpi-mimpi yang pernah kita lukis dahulu? Akankah masih basah tinta itu atau sudah mengering? Maafkan aku atas rentetan pertanyaan tak mendasar itu. Aku hanya ingin tahu, cukup ingin tahu saja bagaimana harimu tanpa kehadiran diriku. Sungguh, semalam bola-bola mataku tak ingin mengunci dirinya dalam buaian selimut kelopak mata. Betapa keras pun kucoba, ia hanya bergeming dalam kesepian tak terkira. Otakku kembali memutar-mutar rekaman kebersamaan kita –di waktu itu, sebelum aku memutuskan untuk menjauh darimu –perlahan-lahan. Memainkan permainan bodoh yang aku sebut: petak umpet. Kukira kelak kau akan mencari aku dimanapun ku berada, bahkan di ujung dunia sekalipun! Namun bodohnya aku, mengabaikan kekerasan hatimu yang (mungkin) kini telah terbiasa tanpaku. Sungguh kebodohan yang tidak termaafkan! Aku kalah, kalah, bahkan sebelum permainan itu dimulai. Tanpa kusadari rupanya duri permainan ini mengoyak hatiku terlebih dulu. Permainan ...

Sajak Nestapa

Gambar
doc: google.com Mama, biarkan aku berjalan menyusuri tiap-tiap lorong kehidupan. Meskipun tak jarang duri-duri menyambut, kerikil-kerikil tajam dan bebatuan koral menghalang langkahku. Mama, biarkan duri itu menggores kaki kecilku. Menusuk dan mengoyak nadiku, hingga merah membalut seluruh asaku, aku takkan menangis, Mama. Sudah kuhabiskan tangisku dulu, ketika ku masih di pangkuanmu. Mama, biarkan kubalut luka sendiri. Dengan air mata dan penderitaan tak bertepi. Meski ku tahu, semua itupun tak cukup obati luka jiwa. Hingga akhirnya, Mama, jika ujung dunia telah ku jumpai. Dan kaki tak mampu melangkah lagi, maka, tak ada tempat berlabuh kecuali pada engkau, Mama. Karena apabila separuh jiwaku telah memanggil, maka tak ada pilihan lain kecuali, kembali. Oleh: Lailatus Syarifah, Pengagum Diam Sumber:  HMI Komisariat Saintek

Menolak Mewah, Mengedepankan Iffah

Gambar
Baladena.ID Bukan suatu hal yang mudah menjadi seorang guru. Seorang guru harus siap siaga dalam keadaan apapun. Guru harus mempersiapkan dirinya secara fisik, mental, material, maupun spiritual. Guru dituntut untuk selalu sehat, karena ilmu yang dimilikinya sangat dibutuhkan oleh para murid. Jika guru sakit, maka kemungkinan besar guru tidak akan mengajar, sehingga akibatnya akan terjadi ketimpangan dalam proses transfer ilmu, sebab ketiadaan salah satu unsur, yaitu guru sebagai muara ilmu pengetahuan. Sehat tidak selalu berpatok pada fisik. Kesehatan mental atau kejiwaan pun menempati posisi yang penting. Selain mempersiapkan materi pembelajaran bagi muridnya, kondisi mental gurupun harus diperhatikan. Sebab kesehatan mental merupakan kondisi yang terjadi sebagai hasil dari mental yang terorganisasikan secara benar sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi kejiwaan yang stabil dan tenang akan membawa dampak positif terhadap proses pembelajaran. Guru deng...